Kamis, 15 Desember 2016

ANALISIS GAYA BAHASA DAN NILAI YANG TERKANDUNG DALAM NASKAH DRAMA KARYA ARIFIN C NOOR



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sastra adalah suatu seni yang hidup bersama-sama dengan bahasa. Tanpa bahasa sastra tidak mungkin ada. Melalui bahasa ia dapat mewujudkan dirinya berupa sastra lisan, maupun tertulis. Walaupun perwujudan sastra menggunakan bahasa, kita tidak dapat memisahkan sastra dari bahasa, ataupun membuangnya dari peradaban bahasa itu sendiri.
Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan di depan umum. Oleh karena itu setiap tokoh mempunyai sifat-sifat kritis sebagai penyampai amanat dari pengarangnya, misalnya satire, humor, ambiguitas, sarkasme ataupun kritik-kritik sosial lainnya yang tergambar melalui dialog-dialog antartokoh. Unsur paling pokok dalam sebuah drama ada empat, yaitu lakon (naskah drama atau text play), pemain (aktor atau aktris), tempat (gedung pertunjukan), dan penonton. Pada hakekatnya Prosa Fiksi dalam bentuk naskah drama adalah suatu cerita rekaan yang didalamnya terdapat struktur yang di bangun oleh unsur-unsur sastra.
Pada sebuah drama atau naskah drama terdapat beberapa pendekatan-pendekatan. Setiap naskah drama dapat di analisis dan dikaji melalui pendekatan drama. Yaitu: Pendekatan Objektif, Pendekatan Mimesis, Pendekatan Ekspresif, Pendekatan Pragmatik, Pendekatan Posmodernisme, Pendekatan Studi Kultural, Pendekatan Feminisme.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kajian Teori
1.      Gaya Bahasa
Pradopo (1997: 263) mengemukakan bahwa gaya bahasa merupakan sarana sastra yang turut menyumbangkan nilai kepuitisan atau estetika karya sastra, bahkan seringkali nilai seni suatu karya sastra ditentukan oleh gaya bahasanya. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa merupakan cara penggunaan bahasa secara khusus untuk mendapatkan fungsi tertentu. Dalam karya sastra yang efektif tentu ada fungsi estetik yang menyebabkan karya yang bersangkutan bernilai seni. Nilai seni dalam karya sastra disebabkan oleh adanya gaya bahasa dan fungsi lain yang menyebabkan karya sastra menjadi indah seperti adanya gaya bercerita atau pun penyusunan alurnya.
Dick Hartoko dan Rahmanto (dalam Pradopo, 1997: 266) berpendapat bahwa ada beberapa pandangan mengenai gaya bahasa sebagai suatu gejala dalam sastra yaitu sebagai berikut: 


berminat???
email to : jurnalisid57@gmail.com
or WA :083181076754

Tidak ada komentar:

Posting Komentar