Kamis, 15 Desember 2016

Nilai Moral dalam Kecupan yang sangat dirindunya



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Ajaran moral dalam karya sastra seringkali tidak secara langsung disampaikan, tetapi melalui hal-hal yang sifatnya amoral dulu. Hal ini sesuai apa yang dikenal dengan tahap katarsis pada pembaca karya sastra. Meskipun sebelum mengalami katartis, pembaca atau penonton dipersilahkan untuk menikmati dan menyaksikan peristiwa-peristiwa yang sebetulnya tidak dibenarkan secara moral, yaitu adegan semacam pembunuhan atau banjir darah yang menyebabkan penonton atau pembaca senang tetapi juga muak. Jadi untuk menuju moral, seringkali penonton harus melalui proses menyaksikan adegan yang tidak sejalan dengan kepentingan moral (Azis, 2011: 143).
Seirama dengan uraian tersebut, diketahui bahwa semakin banyak fenomena-fenomena yang terjadi sekarang di tengah masyarakat yang terkadang tidak mengindahkan tentang perilaku-perilaku menyimpang. Ambillah misalnya novel Kecupan yang Sangat Dirindunya karya Taufiqurrahman al Azizy kisah di dalam novel ini merupakan potret hidup manusia yang tak lepas dari berbagai godaan yang jika salah menenentukan sikap akan membawa pada kesesatan.
Novel Kecupan Yang Sangat Dirindunya ini berisikan tentang seorang gadis kecil yang berusia sepuluh tahun, terjebak dalam perselisihan diantara kedua orang tuanya. Sekian tahun tinggal bersama kakek dan neneknya di kampung, gadis kecil itu merindukan kedua orang tuanya. Namun ketika sang ayah menjemputnya untuk tinggal bersama, gadis kecil itu menemukan fakta tentang kedua orang tuanya masing-masing yang saling mencurigakan. Fakta itu membuat Kharisma gundah dan gelisah sehingga membuat kharisma ingin mencari kebenarannya.
Novel ini merupakan novel yang cocok untuk dibaca karena mempunyai banyak amanat atau ajaran moral yang disampaikan melalui novel ini. Novel Kecupan Yang Dirindunya ini adalah novel karangan Taufiqurrahman al Azizy yang merupakan salah satu penulis terkenal yang telah melahirkan banyak novel. Taufiqurrahman al Azizy lahir pada 9 Desember 1975. Asli orang Indonesia, tepatnya Jawa Tengah. Pernah nyantri di Pesantren Ilmu al-Qur’an “Hidayatul Qur’an” yang diasuh oleh KH. Drs. Ahsin Wijaya al-Hafizh, M.A. Pernah pula kuliah di Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jawa Tengah.
Sehubungan dengan hal di atas, penulis tertarik untuk mengkaji nilai moral dalam novel Kecupan yang Sangat Dirindunya karya Taufiqurrahman al Azizy

berminat???
email to : jurnalisid57@gmail.com
or WA :083181076754


Tidak ada komentar:

Posting Komentar